China melaporkan inflasi konsumen (CPI) stagnan di level 0,0% year-on-year pada Juli 2025, menandakan tekanan dari lemahnya permintaan domestik dan ketidakpastian perdagangan global masih membayangi ekonomi terbesar kedua dunia. Data dari National Bureau of Statistics (NBS) ini sedikit lebih baik dari ekspektasi penurunan 0,1% yang diprediksi ekonom dalam jajak pendapat Reuters.

Secara bulanan, CPI naik 0,4% dibanding penurunan 0,1% di Juni, didorong oleh kenaikan harga jasa dan barang industri. Namun, harga pangan turun 1,6% year-on-year, memperlebar penurunan bulan sebelumnya, yang menyeret CPI sekitar 0,29 poin persentase.

Core CPI China Menguat — Sinyal Pulihnya Konsumsi

Meski inflasi utama stagnan, Core CPI (tidak termasuk harga pangan dan energi yang fluktuatif) justru naik 0,8% year-on-year, tertinggi sejak Maret 2024. Kenaikan ini mencerminkan membaiknya permintaan domestik, khususnya di sektor jasa.

Musim liburan musim panas mendorong lonjakan harga:

• Tiket pesawat: +17,9%
• Paket wisata: +9,1%
• Hotel: +6,9%
• Sewa kendaraan: +4,4%

Sektor-sektor ini menyumbang sekitar 0,21 poin persentase pada kenaikan CPI bulan Juli.

PPI Masih Turun, Tapi Tekanan Mulai Mereda

Di sisi lain, Producer Price Index (PPI) — indikator harga di tingkat produsen — turun 3,6% year-on-year pada Juli, sama seperti Juni. Namun, secara bulanan, penurunan hanya 0,2%, menunjukkan pelemahan mulai melambat.
Kenaikan harga terlihat di beberapa sektor manufaktur seperti pesawat, wearable device, dan peralatan komunikasi, menandakan tekanan harga industri mulai mereda.

Dampak ke Forex, USD, dan XAUUSD

Bagi pelaku pasar forex dan trader emas:

• CPI flat + Core CPI naik → sinyal pemulihan ekonomi bisa mendorong optimisme di pasar Asia.
• Pemulihan China cenderung positif untuk komoditas, termasuk emas, karena China adalah konsumen emas terbesar di dunia.
• Namun, stagnasi inflasi utama bisa membuat PBoC (Bank Sentral China) tetap longgar dalam kebijakan moneter, yang bisa melemahkan yuan dan mendukung USD.
• Bagi XAUUSD, penguatan USD biasanya menekan harga emas, tapi optimisme permintaan fisik dari China bisa membatasi penurunan.

Kesimpulan

Data inflasi Juli dari China menunjukkan situasi campuran: permintaan di sektor jasa pulih kuat, namun harga pangan dan sebagian industri masih lesu. Bagi trader, fokus berikutnya adalah langkah kebijakan moneter PBoC dan dampaknya pada yuan, USD, dan harga emas global.

Tradersxauusd