Data Ekonomi AS 29 Agustus 2025
Data ekonomi AS Hari Jumat, 29 Agustus 2025, pasar keuangan global fokus pada rilis data ekonomi utama Amerika Serikat yang menjadi tolok ukur arah kebijakan moneter The Fed. Hasilnya memberikan sinyal campuran (mixed): inflasi tetap stabil, konsumsi menguat, namun sektor manufaktur melemah.

Berikut hasil data penting:
- Core PCE Price Index (YoY, Juli): 2.9% (naik dari 2.8%)
- Core PCE Price Index (MoM, Juli): 0.3% (sesuai ekspektasi)
- PCE Price Index (YoY, Juli): 2.6% (flat)
- PCE Price Index (MoM, Juli): 0.2% (lebih rendah dari 0.3%)
- Personal Spending (Juli): 0.5% (lebih tinggi dari 0.3%)
- Retail Inventories Ex Auto (Juli): -0.1%
- Chicago PMI (Agustus): 46.6 (melemah dari 47.1)
- Michigan Consumer Sentiment (Agustus): 61.7 (naik dari 58.6)
- Michigan 1-Year Inflation Expectations: 4.9%
- Michigan 5-Year Inflation Expectations: 3.9% (naik dari 3.4%)
- Atlanta Fed GDPNow (Q3): 2.2% (tidak berubah)
Data ekonomi AS Inflasi PCE: Stabil, Sesuai Ekspektasi
Core PCE—indikator inflasi favorit The Fed—tetap di 0.3% bulanan dan 2.9% tahunan. Ini menunjukkan inflasi masih bertahan di atas target 2%, memberi sinyal bahwa The Fed belum bisa agresif memangkas suku bunga.
Namun, angka PCE MoM utama turun ke 0.2% dari 0.3%, memberi sedikit ruang bagi The Fed untuk lebih dovish jika tren ini berlanjut.
Data ekonomi AS Personal Spending: Konsumsi Masih Solid
Personal Spending tumbuh 0.5% di Juli, menunjukkan daya beli masyarakat masih kuat. Ini bisa menahan pelemahan ekonomi AS, meski inflasi masih menjadi ancaman.
Retail Inventories turun tipis (-0.1%), yang bisa memberi dampak pada suplai barang di kuartal berikutnya.
Chicago PMI: Sektor Manufaktur Lemah
Chicago PMI jatuh ke 46.6, tetap berada di bawah level 50 yang menandakan kontraksi. Ini mempertegas bahwa sektor manufaktur AS masih belum pulih, meski konsumsi rumah tangga kuat.
Michigan Consumer Sentiment: Optimisme Meningkat
Sentimen konsumen Michigan melonjak ke 61.7, level tertinggi dalam beberapa bulan terakhir. Namun, ekspektasi inflasi jangka menengah (5-tahun) naik ke 3.9%, yang bisa menjadi perhatian The Fed.
Dampak ke Pasar
- USD (DXY): Data PCE yang stabil mendukung dolar, namun PMI lemah bisa menekan sentimen positif.
- XAUUSD (Emas): Masih punya potensi bullish karena pasar membaca peluang pemangkasan suku bunga The Fed jika data manufaktur terus melemah.
- EURUSD & GBPUSD: Bisa menguat jika dolar terkoreksi akibat data PMI dan inflasi jangka panjang.
- Saham AS: Data konsumsi yang kuat mendukung indeks saham, sementara PMI menjadi penahan optimisme.
- Crypto (BTCUSD): Sentimen risk-on berpotensi mendorong reli, terutama jika USD melemah.
Outlook Menjelang NFP
Secara keseluruhan, rilis data ini masih belum cukup jelas untuk mengubah arah kebijakan The Fed. Pasar kini menunggu laporan ketenagakerjaan Non-Farm Payroll (NFP) minggu depan sebagai penentu akhir ekspektasi suku bunga September.
⚠️ Disclaimer: Artikel ini hanya untuk edukasi dan analisa. Bukan rekomendasi investasi. Perdagangan forex, emas, dan crypto mengandung risiko tinggi.














Leave a Reply